Saturday, January 5, 2008

ARTIKEL 9 MAHMUD JAUHARI ALI


Pengadaan Buku Terkini


Mahmud Jauhari Ali

BANJARMASIN POST


Tidak ada manusia yang dapat melepaskan diri dari komunikasi, sekalipun komunikasi dengan dirinya sendiri. Komunikasi dengan menggunakan bahasa tidak hanya dapat kita lakukan melalui kegiatan menyimak dan berbicara (komunikasi lisan). Akan tetapi, kita juga dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa melalui kegiatan membaca dan menulis (komunikasi tulis). Bukti bahwa kita dapat berkomunikasi secara tertulis adalah kita sering membaca kalimat-kalimat yang disampaikan oleh penulis dalam bentuk pesan singkat pada layar telepon selular dan kita pun menulis balasan atas pesan singkat tersebut (komunikasi dua arah). Dengan membaca buku bacaan, surat kabar, majalah, dan bahan-bahan bacaan lainnya pun, kita juga berkomunikasi secara tertulis dengan para penulis bahan yang kita baca tersebut.
Pada hakikatnya, membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat perlu kita kuasai dan kita lakukan. Mengapa sangat perlu kita kuasai dan kita lakukan? Karena, dengan membaca kita dapat berkomunikasi dengan orang lain secara tertulis dan yang lebih penting lagi adalah dengan membaca kita dapat memperoleh banyak pengetahuan yang dikomunikasikan para penulis, seperti penulis buku dalam tulisannya. Jika kita tidak membaca bahan bacaan yang ada di sekitar kita, kita akan kurang banyak memiliki pengetahuan dan yang parahnya lagi adalah kita akan ketinggalan dengan orang-orang yang gemar membaca bahan bacaan dari segi pengetahuan. Dengan ketertinggalan kita itu, kita akan menjadi orang yang tersisihkan dalam pergaulan di masyarakat. Contoh ketersisihan tersebut adalah ketika orang-orang di sekitar kita membicarakan hal-hal baru dengan pengetahuan mereka, kita hanya diam karena tidak bisa mengikuti pembicaraan yang mereka lakukan. Untuk itu, kita harus membekali diri dengan pengetahuan terkini melalui kegiatan membaca bahan-bahan bacaan yang terbaru. Hal yang lebih parah lagi ditimbulkan oleh tidak atau kurang membaca adalah kita akan menjadi bangsa tertinggal dengan bangsa-bangsa lain yang masyarakatnya maju dengan pengetahuan mereka.
Dewasa ini sangat banyak bahan bacaan beredar di sekitar kita. Buku-buku bacaan berbahasa Indonesia yang merupakan salah satu sumber pengetahuan haruslah kita baca. Dengan membaca buku-buku tersebut, kita akan dapat berkomunikasi dengan para penulisnya dan memperoleh banyak pengetahuan. Ingat, kita tidak harus membeli buku-buku di toko buku atau di tempat lainnya! Kita cukup datang di perpustakaan dan kita dapat membaca buku-buku secara gratis di perpustakaan!
Sesuai dengan perkembangan zaman dan agar kita tidak ketinggalan dalam “arus” pengetahuan, perlu pengadaan buku-buku terkini di perpustakaan. Dengan adanya buku-buku baru itu, masyarakat akan lebih berminat membaca dan dapat memiliki pengetahuan terkini. Jangan sampai kita terkungkung dengan keterbatasan pengetahuan seperti katak dalam tempurung! Penambahan buku-buku baru akan menjadikan masyarakat Indonesia tidak ketinggalan jauh dengan masyarakat dari bangsa-bangsa lainnya. Kita tentu tidak ingin Indonesia menjadi negara yang ketinggalan dengan negara-negara lain dari segi pengetahuan bukan? Seharusnya buku-buku perpustakaan sama dengan buku-buku terbaru di toko buku terlengkap. Ketertinggalan tidaklah harus selamanya terjadi di negara kita. Harus ada usaha untuk mengubah ketertinggalan tersebut menjadi lebih maju. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menambah buku-buku baru di perpustakaan yang menjadi tempat paling cocok bagi kita untuk membaca. Menjawab pertanyaan pada judul tulisan sederhana ini, pengadaan buku-buku terkini di perpustakaan sangatlah perlu untuk mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat madani yang kita cita-citakan bersama.

No comments:

Post a Comment